watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

ISTRI KAKAK KU KESEPIAN

Sebut namaku Dede, semasa kuliah aku tinggal
bersama kakakku Deni dan istrinya Dina. Aku diajak
tinggal bersama mereka, karena kampusku dekat
dengan rumah mereka, daripada aku kost. Usiaku
dengan Kak Deni selisih 5 tahun dan Dina 2 tahun
lebih tua dariku.
Karena Kak Deni bertugas di kapal, ia sering jarang
di rumah. Sering kulihat Dina kelihatan kesepian
karena ditinggal kakakku. Kuhibur dia dan akhirnya
kami sering bercanda. Lama-lama Terkesan kalau
Dina lebih dekat ke aku dibanding Kak Deni. Karena
Kak Deni jarang pulang akhirnya kami sering keluar
jalan-jalan. Dan terkadang kami nonton bioskop
berdua untuk menghilangkan rasa sepi Dina. Sering
Dina dikira pacarku, tentu aku jadi bangga jalan
dengannya. Seluk beluk di dirinya membuat mata
terpikat dan tak lepas melirik. Keesokan harinya
sepulang kuliah kulihat rumah sepi. Sesaat aku
bingung ada apa dan kemana Dina. Sesaat kulihat di
celah pintu kamarnya ada cahaya TV. Segera kucek
apa ia ada di kamar. Kubuka pintunya, sesaat
kuterdiam, terlihat di TV kamarnya adegan yang
merangsang, sekilas kulihat Dina sedang terlentang
dan ia kaget akan kehadiranku. "Maaf Mbak!"
sahutku dengan tidak enak.
Lalu kututup pintu kamar dan keluar. Sekilas teringat
yang sekilas kulihat tadi. Dina sedang asyik
memainkan buah dadanya yang besar dan
daerahnya yang indah dengan sebagian kulit yang
tak tertutup sehingga memamerkan beberapa
bagian tubuhnya. Sesaat beberapa lama di dalam
kamar. Rasanya kuingin menonton yang Dina
tonton tadi. Lalu kusetel CD simpanan di kamarku.
Tampaknya birahiku muncul melihat adegan-
adegan itu, sesaat terlintas yang dilakukan Dina di
kamarnya. Tubuhnya merangsang pikiranku untuk
berkhayal. Akhirnya seiring adegan film aku
berkhayal bercinta. Kukeluarkan penisku dan
kumainkan. Sesaat aku kaget, Dina masuk ke
kamarku. Rupanya aku lupa mengunci pintu. Ia
terlihat terdiam melihat milikku. Wajahnya tegang
dan bingung. Sesaat kami sama-sama terdiam dan
bingung.
"Ma.. maaf, ganggu ya," tanya Dina dengan
matanya yang menatap milikku.
"Eh.. enggak Mbak, a.. ada apa Mbak," sahutku
dengan tanganku yang masih memegang milikku.
"Nggak, tadi ada apa kamu kekamar?" tanya Dina
dengan bingung karena kejadian ini.
"Oh itu, sangkain aku rumah kosong, aku nyari
Mbak," sahutku sambil kumasukkan milikku lagi.
"Kamu nonton apa?" tanya Dina lalu melihat film
yang kusetel.
"I.. itu.. sama yang tadi," sahutku dengan isyarat
yang ditonton Dina di kamarnya.
Dina terdiam sesaat sambil melihat film.
"Maaf Mbak, boleh pinjem yang tadi nggak?"
tanyaku dengan malu.
"Boleh, kenapa enggak?" jawab Dina.
"Mau minjem Mbak.. apa mau nonton di sini?"
tawarku kepada Dina.
"Sekalian aja deh, biar rame," jawabnya.
Adegan demi adegan difilm kami lewati, dan
beberapa kali kami mengganti film. Kami juga
berbincang dan mengobrol tentang yang
berhubungan di film. Mungkin karena kami sering
berdua dan bicara dari hati ke hati akhirnya kami
merasakan ada kesamaan dan kecocokan. Kami
tidak canggung lagi. Rasanya kami sama-sama
menyukai tapi kami sadari Dina milik kakakku. Kami
akhirnya biasa duduk berduaan dengan dekat.
Sering dan banyak film kami tonton bersama. Kami
akhirnya mulai sering melirik dan bertatapan mata.
Sesaat saat film berputar tanpa kami sadari, tatapan
mata kami membuat bibir kami bersentuhan.
Tampaknya gairah kami sama dan tak bisa
dibendung dan kami tergerak mengikuti iringan
gairah dan birahi. Aku pikir ciuman tak apalah,
akhirnya bibir dan lidah kami saling bersaing. Nafsu
membuat kami terus berebutan air liur.
Beberapa lama kami nikmati kejadian ini, kemudian
kami tersadar dan berhenti. Kami hanya bisa diam
dalam pelukan. Mata kami tak sanggup bertatapan.
Rasanya bingung. Cukup lama kami berpelukan
sampai akhirnya kami duduk biasa lagi. Kehangatan
tubuh dan sikap Dina memancing birahiku.
Beberapa lama kami tak bisa mengeluarkan kata-
kata. Perlahan kubuai rambut panjang Dina.
Tampaknya ia menyukainya. Perlahan tanganku
mengelus pundaknya. Sesaat kami bertatapan lagi.
Wajahnya dewasa dan cantik, kurasakan wajah
yang mengharapkan sentuhan dan kehangatan.
Kurasakan isyarat dari Dina untuk berciuman lagi.
Tanpa basa-basi kulahap bibirnya, ahh nikmat
rasanya. Bibirnya terasa lembut di bibirku. Lalu dada
kami saling berhadapan. Sekilas kulihat buah
dadanya yang besar. Lalu kupeluk Dina dengan
maksud ingin menyentuh dan merasakan miliknya.
Sesaat kurasakan miliknya di dadaku, besar, empuk
dan besar. Perlahan tanganku mengelus-elus
pahanya yang lembut dan halus. Sebagai
penjajakan kuelus selangkangannya, tampaknya ia
menikmatinya. Kurasakan tanganku ia elus sebagai
tanda ia menyukainya. Tanpa menunggu aku
segera meraba-raba daerah sensitifnya. Sesaat
tanganku ia raih dan ia giring ke dadanya. Ahh,
akhirnya kurasakan buah dada yang besar di
dekapan tanganku. Sesaat kurasakan milikku
didekap tangan Dina, ahh rasanya aku
menikmatinya. Perlahan tangannya memainkan,
nikmat rasanya. Perlahan kulepaskan tangan Dina
dari milikku. Kubuka sebagian celanaku sehingga
milikku menghunus tegap. Kuraih tangannya dan
kuarahkan ke milikku. Sesaat tangannya mendekap
milikku, ia mainkan lalu beberapa lama kemudian
wajahnya menuju ke milikku dan ia hisap. Ah,
lembutnya mulut Dina. Rupanya ia suka menghisap
milikku. milikku keluar masuk di mulutnya secara
perlahan seiring tangannya yang mengayun-ayun
milikku.
Perlahan kuangkat kaosnya sehingga terlihat buah
dada yang tertutup bra. Kuraih kaitannya dan
kulepas. Perlahan tanganku menyusup di branya
lalu meraba dan meremas buah dadanya yang
besar, halus dan lembut. Kurasakan putingnya yang
kenyal mengeras, dadanya pun mengeras. Lalu
tanganku menuju celana pendeknya dan kubuka
bersama celana dalamnya. Ahh, indah tubuhnya
bila tanpa pakaian dan sangat merangsang.
Pinggangnya yang ramping dan pinggul yang
lumayan, kulitnya putih bersih dan mulus. Kuelus-
elus bokongnya yang halus dan lembut. Pahanya
kuraba lalu bulunya dan tonjolan sensitifnya. Seiring
hisapannya kumainkan bibir vagina yang sudah
basah perlahan jariku masuk ke liang vaginanya.
Kurasakan lembut di jemariku, nikmat
rasanya."Dede.. oouuhh.." ucapnya seiring jariku
yang tertancap di liangnya. Sesaat kemudian
kurasakan gerakan mulut dan nafasnya tambah
cepat. Kurasakan air liur Dina membasahi milikku.
Cukup lama mulutnya bermain sampai ku tak tahan
menahan maniku. "Mmmhh.." ucap Dina seiring
semburanku di dalam mulutnya. Kurasakan
mulutnya tetap menghisap milikku, lalu maniku dan
terus sampai beberapa lama. Kemudian bibirnya
selesai bermain. "Udah De?" sahutnya dengan
isyarat apakah aku puas. Aku tersenyum melihat
wajah cantiknya yang memucat dan merangsang.
Rasanya milikku belum puas masuk di mulutnya.
Kemudian ia terbaring dengan jariku yang masih
masuk di liangnya. "Mbak yang ini belom," sahutku
dengan isyarat jariku yang keluar masuk di
liangnya."Emang kenapa?" tanyanya dengan isyarat
wajah yang menanyakan apa keinginanku.
Kemudian kubuat posisi bersetubuh. Kaki Dina
mengangkang lebar dan terangkat seakan siap
bermain. Bibir vagina yang agak merah terlihat jelas
olehku. Milikku yang terhunus akhirnya menyentuh
bibir vaginanya yang lembut yang sudah basah.
Perlahan kumasukkan dan akhirnya hilang tertelan
di liang Dina yang lembut.
"Mmhh.." desah Dina dengan dagunya yang
perlahan terangkat dan telapak kakinya memeluk
pinggulku. Milikku keluar-masuk diliangnya dan
dada Dina membusung seakan tidak kuat
merasakan kenikmatan sentuhanku. "Ooouuhh..
oouuhh.." berulang desahan itu Dina keluarkan.
Beberapa lama kurasakan nikmatnya tubuh Dina.
Perlahan kurasakan pinggul Dina bergerak sehingga
mempercepat gesekan penis dan liangnya. Sessat ia
dekap tubuhku. Tubuhnya menegang. "Dede.."
ucapnya dengan getaran kenikmatan. Aahh
Kurasakan penisku didekap kuat liang Dina.
"Ooouuhh," desah nikmat Dina. Kulihat Dina mulai
melemas pasrah. Melihat ini gairahku meningkat
seakan tubuhnya santapanku. Nafsuku membuat
milikku keluar masuk dengan cepat. Ahh, puncakku
disaat penisku masih di dalam liang Dina. Aku tak
dapat menahan semburanku karena nikmatnya
tubuh Dina. "Ooouuhh.." desah Dina mengiringi
setiap semburanku. Milikku kubiarkan tertancap
terus. Tampaknya Dina tak menolaknya. Tubuhku
belum puas menikmati tubuhnya. Terkadang
tanganku menikmati dada dan putingnya. Dan
beberapa kali kami berciuman lagi. Aku tak peduli
walaupun bibirnya bekas milik dan maniku karena
benar-benar nikmat.
Sampai tenaga kami pulih, kurasakan dekapan liang
Dina yang agak mengering basah lagi. Lalu kami
bermain lagi. Ini terus kami lakukan sampai kami tak
kuat dan tidur kelelahan. Esoknya kami tersadar dan
kami mandi bersama. Tampaknya kami menyukai
kejadian kemarin. Rasa bersalah hilang karena Kami
rasakan kecocokan, dan kami teruskan hubungan
ini. Karena kakakku jarang di rumah kami sering
berdua, tidur bersama dan mandi bersama dengan
sentuhan-sentuhan yang nikmat. Ini menjadi
rahasia kami berdua seterusnya. sampai aku
memiliki istri dan sama-sama mempunyai anak
kami terus berhubungan.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/3492
U-ON

inc Powered by Xtgem.com